Benjeng Banjir Lagi

GRESIK, MINGGU- Akibat hujan deras Kamis (28/10) mulai pukul 14.30 di Gresik Selatan wilayah Balongpangang dan Benjeng Jumat (29/10) kembali dilanda banjir luapan Kali Lamong.

Warga Balongpanggang Tatok Budi mengatakan air meluap mulai sekitar pukul 04.30 dan terus bergerak arah timur dan utara. Camat Benjeng Suryo Wibowo mengatakan hingga pukul 14.00 air telah menggenangi delapan desa yakni Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Kalipadang, Munggugianti, Bulangkulon, Sirnoboyo dan Klampok. "Ketinggian air 50-75 cm. Jalan yang tergenang sekitar 1 kilometer. Air datang sekitar pukul 5 tadi pagi," kazta Suryo.

Sebenarnya Kali Lamong mudah meluap, tetapi juga mudah surut. Warga berharap ada normalisasi Kali Lamong atau dilakukan pengerukan. "Sebab Kali Lamong mengalami pendangkalan, kalau tidak dinormalisasi merugikan sektor pertanian,"

Sementara itu Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Cabang Gresik Asikin Hariyanto menyatakan banjir sangat memengaruhi pertanian. Biasanya banjir menggenangi areal pertanian dan beberapa saat lalu ratusan hektar padi siap panen terendam.

"Petani tidak bisa menikmati harga pokok pembelian pemerintah jika kadar air tinggi. Panenan yang terendam banjir kualitasnya bisa turun dan pengeringan butuh waktu lama. Beruntung sekarang harga gabah naik tetapi kenaikan itu tidak berarti ketika harga beras naik," tuturnya.

Kini harga gabah kering panen (GKP) di Gresik mencapai Rp 1.800 dari sebelumnya Rp 1.600 hingga Rp 1.700 per kilogram. Namun itu masih jauh dari HPP GKP yang mencapai Rp 2.075 per kg. "Kita juga tidak tahu kapan musim hujan ini terus terjadi. Biasanya usai hujan deras terus menerus langsung terjadi musim kering. Bila musim tanam kedua molor dikhawatirkan nanti terjadi gagal tanam. Ini saja petani sudah menderita gagal panen dalam arti hasil yang didapat tidak sebanding dengan ongkos produksi,"

Dan tidak luput juga bagi penguna jalan, yang mau kerja ke arah surabaya, terkena imbasnya, banyak karyawan yang bolos kerja karena jalanya terputus oleh banjir